Ada Apa, Sih?

"Ada apa sih dengan manusia dan kemampuannya untuk menyatakan perasaan? Jangankan terus terang mengungkapkan kalau kita kesal, jujur mengenai perasaan sayang pun tak semudah itu bisa diujar. Ketika niat menyatakan perasaan itu datang dan begitu siap diutarakan, semuanya telanjur terlambat. Hatimu kau tutup kembali, mengeras dengan sendirinya."

Ia hanya menoleh padaku. Mungkin heran aku mencerocos tak jelas ketika ia baru saja menaruh bokongnya duduk di sebelahku, bukannya membalas sapaannya dan bertanya kabar.

"Mau makan apa? Yamin manis?", mungkin kami dua orang bertemu dan membicarakan hal yang tidak sinkron satu sama lain.

Ia memesankan dua yamin manis untuk makan siang kami.

***

"Enak ya jadi laki-laki. Bisa banyak punya pilihan, dekati satu-satu, lihat prospek... lalu pilih satu diantara banyak itu dan tinggalkan saja yang lain, tanpa tahu akibat dari aksi coba-cobanya itu."

"Makan dulu. Kalau tidak kau makan, aku yang makan."

"Ya, kau juga yang bayar dua-duanya", untuk pertama kali nyambunglah obrolanku dengannya. 

***
"Kau lapar rupanya", katanya menatapku, aku mendelik heran.

Tetiba langit bergemuruh kencang padahal tak ada tanda-tanda gelap atau langit mendung. Kemudian rintik hujan mulai turun, satu-satu mulanya.

tik 

tik

tik

dan... tak lama deras menghentak, seperti penagih utang menggedor pintu rumah.

Ia sampirkan jaketnya padaku, semerbak wangi tubuhnya melekat padaku kini. 
"Mulai sekarang, turunkan ekspektasimu. Semua akan ada waktunya."

Kami saling tatap dan tiba-tiba BRUUUUUUS...!

Terpal biru kaki lima yamin ini tak mampu lagi menahan air hujan yang memenuhinya. Aku terkaget seperti orang sedang nyenyak-nyenyaknya tidur dan diguyur air seember. Kami saling lihat sambil mengelap-lap wajah. 

Ia tersenyum, pundaknya mulai naik turun dan lepaslah tawanya yang tak lama menular padaku.

"Untung yamin kita sudah habis", kataku di sela gelak tawa.
"Jadi bayar masing-masing, kan? Tidak harus aku semua?", tanyanya.
"Jaketmu biar aku yang cuci."

TAMAT

Juli kemudian dianggurin sampai 19 November 2017
14.26, di rumah

Comments