In This Corner of The World

Halo semua!

Postingan kali ini (dan harapannya beberapa lagi ke depan) saya mau share tentang film-film yang akhir-akhir ini saya tonton. Kita mulai dengan yang satu ini ya, judulnya In This Corner of the World, ini film anime Jepang, saya tonton waktu bulan puasa kemarin itu.




Film ini ceritanya sederhana banget, tentang kehidupan seorang perempuan bernama Suzu yang karakternya periang, lugu, cenderung 'polos' dalam memandang hidup, hobi gambar, dan kayaknya senang belajar hal-hal baru. Yang bikin nggak biasa adalah latar belakang film ini saat Jepang di era Perang Dunia II.

Suzu yang berusia 18 tahun harus menikah sama laki-laki bernama Shusaku yang sama sekali nggak dikenalnya, tapi diceritakan kalau Shukaku pernah lihat Suzu dan langsung naksirlah doi.
Dalam film ini, terlihat banget metamorfosis seorang perempuan, Suzu yang masih senang main-main, akhirnya menikah, pindah ke kota lain, jalanin tugasnya sebagai istri, belum lagi kondisi perang pada saat itu. Kondisi perang yang mengharuskan buat berhemat bahan-bahan pokok makanan karena langka dan kalaupun ada jumlahnya dibatasi, nggak boleh sembarangan keliaran keluar rumah, peringatan-peringatan serangan bom, dlsb.

Awalnya, karena tahu latar belakang film ini pas zaman perang ditambah beberapa kali nonton anime Jepang, saya nyangkanya bakal ngantuk aja nonton film ini. Ternyata... nggak sama sekali!

Cerita ini dengan latar perangnya itu sendiri dilihat dari sudut pandang Suzu yang... ya itu polos, jadi ada saat-saatnya malah jadi lucu, tapi ada juga haru dan sedihnya. Belum lagi visualisasinya yang indah banget... gimana Suzu melihat bom-bom yang dijatuhkan saat itu, ia imajinasikan dengan percikan-percikan warna-warni di langit, ah... bagus banget pokoknya!

Beberapa scene favorit saya:

  • Suzu yang diam-diam menggambar Shukaku waktu mereka harus berpisah sementara karena suaminya itu ditugaskan buat ikut pelatihan militer selama tiga bulan.
  • Suzu yang belajar buat bikin makanan-makanan yang bisa awet lama karena keterbatasan bahan-bahan pokok, sampe bikin resep ala-ala samurai, yang akhirnya... gagal juga sih.
  • dan pastinya ketika Suzu merenungi hal apa yang bisa dia syukuri setelah kehilangan anggota tubuhnya akibat suatu peristiwa yang tragis dan nggak tahu pasti kabar keluarganya di Nagasaki.


Nonton film ini, saya lagi-lagi disadarkan bahwa kita hidup di era dan negara yang amat banyak harus disyukuri. Bebas dan akses mudah ke mana-mana, teknologi yang bikin gampang buat tahu kondisi keluarga/teman yang jauh, anggota tubuh lengkap, ah... maka nikmat mana lagi yang mau kau ingkari? Lepas dari Jepang memang pernah menjajah kita ya, tapi memang tidak ada yang menyenangkan dari yang namanya perang.

Haru pokoknya! Kalau suka drama, sejarah, dan anime, tontonlah... bagus banget!
CHEERS!

Bandung, 2 September 2017
17.31
sumber gambar: CGV_ID (twitter)

Comments