Kali ini giliran film Thailand yang saya share di sini berjudul Bad Genius. Sejauh ini di film tahun 2017, inilah film yang paling saya suka. Keren banget banget banget pokoknya. Bagi saya, film ini kayak nggak ada cacatnya *haish berasa siapa. Tapi memang benar, dari alur ceritanya, tokoh-tokohnya, cara visualisasi perasaannya, dan pasti pesan kesan yang didapat dari menonton film ini semuanya paket lengkap bagi saya.
Bercerita tentang empat orang anak SMA, bernama Lynn, Grace, Pat, dan Bank yang bersahabat. Mungkin yang murni sahabatan bisa dibilang hanya Lynn dan Grace, kalau yang lainnya berteman karena ada kepentingan pribadi di baliknya.
Lynn adalah seorang siswi teladan dapat beasiswa penuh juga untuk bersekolah di SMA yang bisa dibilang sekolah favorit di Thailand. Awalnya, Lynn bermaksud membantu Grace untuk bisa mendapatkan nilai di rapor yang memenuhi syarat agar Grace bisa ikut ekskul drama, tapi berujung bertemu Pat yang memiliki ide 'bisnis' dari kejeniusan Lynn.
Lynn diminta untuk memberikan contekan jawaban atas ujian-ujian yang mereka jalanin dan sebagai imbalannya Lynn dapat uang dari setiap harga mata pelajaran yang dihargai per siswa yang dia bantu. Lynn yang memang berlatar belakang keluarga sederhana akhirnya memanfaatkan tawaran tersebut.
Cara menconteknya juga dengan menggunakan kode nada-nada yang Lynn mainkan di piano, canggih banget pokoknya dari cara-cara anak SMA pada umumnya (haha!)
Lynn pun menuai banyak bayaran, teman-temannya bisa mendapatkan nilai yang baik dan meraih apa yang dijanjikan orang tua mereka kalau berhasil dapat nilai bagus. Tetapi, ujian akhir di suatu semester mengharuskan Lynn dicabut beasiswanya dan ayahnya meminta Lynn untuk tidak mengulangi perbuatan itu serta mengembalikan semua uang yang ia dapatkan dari teman-temannya.
Tapi apa iya semuanya berhenti di situ?
Lagi-lagi karena ide dan kebutuhan dari Pat dan Grace, justru Lynn harus 'membantu' teman-teman dan juga orang-orang dalam skala jumlah yang lebih besar. Kali ini juga melibatkan siswa teladan lainnya, anak pintar tapi bernasib sial, bernama Bank.
Misinya adalah Lynn dan Bank harus mengirimkan jawaban dari ujian STIC (semacam ujian berskala internasional untuk masuk perguruan tinggi di Amerika) untuk anak-anak harapan Thailand melanjutkan pendidikannya. Caranya adalah dengan mereka mengikuti ujian STIC di Australia yang zona waktunya lebih awal daripada Thailand dan dengan segala cara yang sudah direncanakan matang-matang, maka jawaban-jawaban itu dikirim pada Pat dan Grace, lalu disebarkan pada calon-calon mahasiswa di Thailand yang sudah mendaftar.
Apa rencana empat anak jenius ini berhasil?
Makanya, nonton! :D
Nonton film ini rasanya... menyontek nggak pernah semenegangkan itu, aseli! Mungkin di luar kelihatannya biasa-biasa saja, tapi buat yang menjalankan contek-mencontek itu tegang gilak dan film ini bisa menyampaikan ketegangan itu sedemikian rupa.
Banyak nilai integritas (haish) yang bisa kita ambil dari film ini. Ada bagian sedih juga gimana seseorang yang tadinya hidup lurus-lurus saja, berubah... hanya karena uang.
Scene-scene favorit:
Nontonlah kalau ada akses buat nonton film ini, Saya nonton ini dua kali, yang kedua kali saya ajak Ibu saya dan Ibu juga suka banget! Saya sampai sekarang belum nonton film lagi karena belum bisa move on dari film ini, haha! Sayang, ikutan kuis di twitter tapi nggak menang buat dapetin merchandise-nya.
Bandung, 17 September 2017
15.27
di rumah
sumber gambar: imdb.com
Bercerita tentang empat orang anak SMA, bernama Lynn, Grace, Pat, dan Bank yang bersahabat. Mungkin yang murni sahabatan bisa dibilang hanya Lynn dan Grace, kalau yang lainnya berteman karena ada kepentingan pribadi di baliknya.
Lynn adalah seorang siswi teladan dapat beasiswa penuh juga untuk bersekolah di SMA yang bisa dibilang sekolah favorit di Thailand. Awalnya, Lynn bermaksud membantu Grace untuk bisa mendapatkan nilai di rapor yang memenuhi syarat agar Grace bisa ikut ekskul drama, tapi berujung bertemu Pat yang memiliki ide 'bisnis' dari kejeniusan Lynn.
Lynn diminta untuk memberikan contekan jawaban atas ujian-ujian yang mereka jalanin dan sebagai imbalannya Lynn dapat uang dari setiap harga mata pelajaran yang dihargai per siswa yang dia bantu. Lynn yang memang berlatar belakang keluarga sederhana akhirnya memanfaatkan tawaran tersebut.
Cara menconteknya juga dengan menggunakan kode nada-nada yang Lynn mainkan di piano, canggih banget pokoknya dari cara-cara anak SMA pada umumnya (haha!)
Lynn pun menuai banyak bayaran, teman-temannya bisa mendapatkan nilai yang baik dan meraih apa yang dijanjikan orang tua mereka kalau berhasil dapat nilai bagus. Tetapi, ujian akhir di suatu semester mengharuskan Lynn dicabut beasiswanya dan ayahnya meminta Lynn untuk tidak mengulangi perbuatan itu serta mengembalikan semua uang yang ia dapatkan dari teman-temannya.
Tapi apa iya semuanya berhenti di situ?
Lagi-lagi karena ide dan kebutuhan dari Pat dan Grace, justru Lynn harus 'membantu' teman-teman dan juga orang-orang dalam skala jumlah yang lebih besar. Kali ini juga melibatkan siswa teladan lainnya, anak pintar tapi bernasib sial, bernama Bank.
Misinya adalah Lynn dan Bank harus mengirimkan jawaban dari ujian STIC (semacam ujian berskala internasional untuk masuk perguruan tinggi di Amerika) untuk anak-anak harapan Thailand melanjutkan pendidikannya. Caranya adalah dengan mereka mengikuti ujian STIC di Australia yang zona waktunya lebih awal daripada Thailand dan dengan segala cara yang sudah direncanakan matang-matang, maka jawaban-jawaban itu dikirim pada Pat dan Grace, lalu disebarkan pada calon-calon mahasiswa di Thailand yang sudah mendaftar.
Apa rencana empat anak jenius ini berhasil?
Makanya, nonton! :D
Nonton film ini rasanya... menyontek nggak pernah semenegangkan itu, aseli! Mungkin di luar kelihatannya biasa-biasa saja, tapi buat yang menjalankan contek-mencontek itu tegang gilak dan film ini bisa menyampaikan ketegangan itu sedemikian rupa.
Banyak nilai integritas (haish) yang bisa kita ambil dari film ini. Ada bagian sedih juga gimana seseorang yang tadinya hidup lurus-lurus saja, berubah... hanya karena uang.
Scene-scene favorit:
- Waktu ujian akhir semester, tegangnya luar biasa!
- Saat Bank bergabung bersama Lynn, Pat, dan Grace buat terlibat di 'bisnis' STIC
- Ayahnya Lynn yang minta anaknya buat mengembalikan semua uang yang ia dapat
- Lynn dijemput ayahnya di bandara
- dialog antara Lynn dan Bank di akhir-akhir film
Nontonlah kalau ada akses buat nonton film ini, Saya nonton ini dua kali, yang kedua kali saya ajak Ibu saya dan Ibu juga suka banget! Saya sampai sekarang belum nonton film lagi karena belum bisa move on dari film ini, haha! Sayang, ikutan kuis di twitter tapi nggak menang buat dapetin merchandise-nya.
Bandung, 17 September 2017
15.27
di rumah
sumber gambar: imdb.com
Comments