Ada yang Kutunggu

Angin luar menyelusup diam-diam meski jendela dan tirai sudah kututup erat-erat, membuatku bergelayut gelisah, enggan untuk berpindah. Ada yang kutunggu malam ini hingga bersusah payah tetap terjaga.



Aku bisa merasakan udara dingin begitu dekat, tapi malah hangat yang kugenggam.
Mataku perlahan membuka yang tak tahu sedari kapan menutup, pertahananku ternyata runtuh melawan kantuk.

Kamu. Basah kuyup.
Kubelai wajahmu, menyingkirkan kacamata berembun dengan sedikit bekas rintikan hujan. Aku mencoba bangun, tapi kau tahan tubuhku.

Kamu menciumi telapakku, lengan, lalu pipi, dan berakhir di bibir. Aku bisa merasakan dinginmu, tetesan hujan kini juga menempel di mukaku.
Aku menyambutmu lebih dalam, menggeser tubuhku sendiri biar kita muat berdua.
Kita saling tatap. Aku masih tak percaya bisa sedekat ini denganmu, merasakan deru napas dan degup jantungmu. Kamu tersenyum.

Kita bisa flu berdua besok.

Giliranmu kali ini bikin sup, dan kamu merengkuhku, menghabiskan rindu bersama.


19 November 2016
17.23
rumah
foto di Common Grounds (Oktober 2016)

Comments