Dentang Sembilan Kali

Jam itu berdentang, sembilan kali. Jam itu seperti jam dinding pada umumnya, bentuknya persegi, dengan dua belas angka tersusun mengikuti bentuk kotak, dengan jarum penunjuk panjang dan pendeknya. Perbedaannya ada pada dentang tadi, seperti dentang jam zaman dulu, yang besar dan terdapat bandul yang akan berayun sebanyak waktu yang ditunjukannya. Seperti bunyi pertanda kedatangan dan keberangkatan kereta api di stasiun. Bunyi dentang itu kini mengantarkanku menuju ingatan itu, memori akan Eyang di masa lalu, saat pikiran dalam otakku hanya berisi ketidaksabaran bermain di halaman pasir belakang rumah Eyang.

21 Oktober 2014
di kamar

Comments