THE ENDING
Matahari belum terbit, udara dingin masih menyelimuti seluruh ruangan. Tubuh Katja gontai kelelahan, menyusup ke kamar mamanya. Mama tidur nyenyak, sampai-sampai tidak bergeming sedikit pun saat Katja berbaring di sebelahnya. Mata Katja tidak memejam meski kantuk melanda berat, malah terjaga menatap langit-langit, teringat ucapan Prisma dalam perpisahan mereka tadi,
Matahari belum terbit, udara dingin masih menyelimuti seluruh ruangan. Tubuh Katja gontai kelelahan, menyusup ke kamar mamanya. Mama tidur nyenyak, sampai-sampai tidak bergeming sedikit pun saat Katja berbaring di sebelahnya. Mata Katja tidak memejam meski kantuk melanda berat, malah terjaga menatap langit-langit, teringat ucapan Prisma dalam perpisahan mereka tadi,
"Ca... You deserve the best, not me".
Prisma tidak pernah tahu saat Katja membelakanginya, ia berkata,
You are the best to me.
Tapi kata-kata itu tidak bersuara, tidak terdengar oleh Prisma. Prisma hanya melihat senyum simpul Katja saat menoleh padanya.
Tiba-tiba... Katja merasa sentuhan lembut membelai pipinya,
"Ngapain aja di Jakarta... baru pulang jam segini?"
"Ngerjain kangen, Ma..."
"Udah selesai kangennya?"
"Sudah...", jawab Katja sambil memankan kuping Mama, kebiasannya sedari kecil agar bisa tidur lelap.
29 Juni 2014
pagi-pagi bangun abis sahur
di rumah
Comments