Inspirasi-1

Sita memandang layar laptopnya lama. Sebuah layar putih kosong belum terpenuhi ketikan apapun, hanya membuat matanya yang sudah iritasi semakin perih. Sita menghembuskan nafas panjang, menimbang-nimbang. Bersandar di kursi nyamannya menatap langit-langit kamar yang juga putih. Ah... langit-langit pun seakan tak memberi guna.

Sita mengambil satu batang rokok, menyalakannya dengan pemantik dan mengembuskan asap rokok yang juga putih. Asap berterbangan di dalam ruangan, membuat kamar Sita yang sudah apek semakin pengap saja. Sita hisap kembali rokoknya, meresapi racun-racun masuk ke mulurnya, menyebar ke hidung, tenggorokan, hingga paru-parunya.
Asap rokok mengelilingi Sita, berkumpul, mengajak Sita kembali ke sore itu, saat ia duduk di saung kampusnya menunggu Rena. Asap itu seakan membentuk siluet wajah seorang pria, Doni...

"Hai, Sita!", sapa Doni.

Doni datang bersama Felix, membuat Sita canggung tak nyaman seakan enggan diajak atau mengajak bicara.
Felix hanya melambaikan tangan dan tersenyum. Sita balas dengan senyuman kecil, sambil mengurut-urut lehernya, mencari akal hendak kabur ke mana, tapi nihil. Doni duduk di sebelah Sita, dan entah dari mana isnpirasi kata-kata keluar dari mulut Sita,

"jadinya kapan sidang, Don?"
"Minggu depan, mungkin Sit... Nunggu Pak Paulus pulang dari Jerusalem dulu"

Kemudian momen hening datang kembali. Pikiran Sita dipenuhi kata-kata yang terbentuk dari huruf R, E, N, dan A serta terbayang wajah gadis putih bermata sipit, rambut lurus sebahu, dan berkacamata. Renaaaaaa.... hati Sita menjerit.

Beberapa menit kemudian, Doni pergi ke perpustakaan mengurusi tetek bengek persiapannya menuju sidang. Tinggal Sita dan Felix, serta Rena yang belum juga datang.

"Sudah baca surat peringatan dari kampus itu, Sit?"

Sita hanya mengangguk disertai senyum masamnya.

"Boleh nggak, kalo nggak diisi? Kalau mau DO, ya DO aja.", komentar Felix datar sambil menyalakan rokoknya. Ingin Sita meminta, tapi ia ingat citranya sebagai mahasiswa baik-baik di kampus.

#bersambung, disambung kapan-kapan
18 Maret 2014
14.09
McD BIP

Comments

Chisna Aisha said…
ditunggu sambungannya ya Jen.. :)