One Hundred Names - Cecelia Ahern

Novel terakhir yang saya baca adalah One Hundred Names karya Cecelia Ahern. Cecelia Ahern itu salah satu pengarang asing favorit saya. Selain genrenya memang drama, menurut saya Ahern punya magical words yang bisa membuat pembacanya terenyuh (or... was it just me? :p), hehehe... ya nggak tahu juga ya~




One Hundred Names bercerita tentang seorang jurnalis, Katherine 'Kitty' Logan yang sedang mengalami masa-masa kelam dalam karinya akibat ulahnya membuat berita heboh seorang guru, Colin Maguire, yang dituduh sebagai pedofil, padahal hanya seorang guru baik hati yang difitnah sama bekas muridnya.
Tapi, ada seorang teman sekaligus mentor, Constance, pemred sebuah majalah bernama Etcetera, yang tetap percaya bahwa Kitty merupakan seorang reporter handal dan tetap memercayakan Kitty untuk menulis artikel-artikel lepas di Etcetera.
Di tengah-tengah masa krisis karirnya, Kitty juga harus merasa kehilangan karena satu-satunya orang yang masih memercayainya itu (Constance) meninggal akibat stroke. Constance hanya meninggalkan daftar berisi seratus nama orang yang nggak seorang pun tahu dan punya petunjuk tentang siapa dan apa yang dilakukan orang-orang itu. List nama orang-orang ini merupakan bahan proyek yang sudah lama ingin ditulis Constance, tapi belum terlaksana sampai ia meninggal dan merupakan tugas Kitty untuk merangkai sebuah cerita dari seratus nama orang-orang itu sebagai bentuk tribute terhadap Constance.
Kitty hanya memiliki waktu dua minggu untuk menemui orang-orang itu dan menemukan benang merah yang menghubungkan seratus orang ini. Namun, karena keterbatasan waktu, beberapa orang dari daftar itu sudah pindah ke negara lain atau nggak bisa dihubungi, alhasil Kitty hanya berhasil menemui enam orang yang bersedia menceritakan kisah hidupnya. Mereka adalah Bridget 'Birdie' Murphy, Eva Wu, Archie Hamilton, Mary-Rose Godfrey, Ambrose Nolan, dan Jedrek Vysotski.

Dari enam orang itu, saya akan cerita kisah satu orang yang menurut saya paling menarik, yaitu Mary-Rose Godfrey. Mary-Rose baru berusia sekitar 16 tahun, ia seorang hairdresser, biasa part time di salon, tapi juga menerima panggilan jasa buat pasien-pasien di rumah sakit. Nggak hanya membuat si pasien senang dengan penampilan baru, tapi Mary-Rose juga menjadi teman bicara si pasien-pasien itu, hal penting menurut saya yang dibutuhkan setiap orang sakit.
Dalam notepad Kitty, ia memberikan judul berdasarkan cerita Mary-Rose dengan The Purposee. Kenapa? karena Mary-Rose sudah dilamar oleh temannya, Sam, berkali-kali, ya... berkali nggak cuman sekali. Tapi, tentunya aksi pelamaran itu nggak atas nama Mary-Rose sendiri, pakai nama samaran, dari Josephine-lah, Maggie-lah, Esmeralda-lah, apapun kecuali nama asli si teman. Ritual itu biasa dilakukan Sam dan Mary-Rose kalau mereka pergi ke kafe, restoran, atau pub. Sam sangat bisa akting buat meyakinkan para pengunjung tempat-tempat itu, dibuat terharu, dan ikut bahagia sama jawaban 'Mary-Rose' yang menerima lamaran Sam. Tujuannya apa sih Sam melakukan itu? Ya cuman buat bercanda dan pastinya supaya dapat minuman atau makanan gratis! :))
Mary-Rose sendiri punya seorang Ibu yang sakit stroke parah, sedangkan ayahnya entah ke mana setelah pisah sama ibunya.

Menarik, ya? Itu baru sekilas cerita tentang satu orang, gimana sama yang lain? Karena memang setiap orang punya cerita untuk dibagi.
Ini salah satu lines favorit saya dalam ini novel"
It's very simple. If you were to randomly select one hundred people from a phone directory, you would not only find a story, you would find one hundred stories, because everybody, every single person, has a story to tell. Every single ordinary person has an extraordinary story. We might all think that we are unremarkable, that our live are boring, just because we aren't doing ground-breaking things or making headlines or winning awards. But the truth is we all do something that is fascinating, that is brave, that is something we should be proud of. Every day people do things that are not celebrated. That is what we should be writing about. The unsung heroes, the people that don't believe they are heroes at all because they are just doing what they believe they have to do in their lives
Pada akhirnya, seperti biasanya novel-novel Cecelia Ahern semuanya berakhir happy. Draft Kitty untuk artikel tribute to Constance diterima. Kitty juga belajar dari para narasumbernya, belajar untuk minta maaf, memaafkan, dan tahu kalau karma itu memang ada! :))

Comments