23.34

Mereka. Berdua, bersama beberapa lelaki yang duduk terpisah. Sejenak mampir di suatu kaki lima Bebek Peking 2D "Berdiri sejak akan melangkah"
Mereka, berdua, melepas rasa lapar lebih dari 12 jam.

Seperti biasa, tertawa, ngobrol ngalor-ngidul. Menertawakan seorang pengamen dengan 'killing me soply-nya', terkaget dengan datangnya pengemis kecil yang muncul seakan tetiba di tengah asyiknya obrolan mereka. Kemudian, gerombolan lelaki di meja sebelah, pergi. Dua hingga tiga pengamen datang dan hanya mendapatkan lima atau sepuluh jari mereka tanda penolakan. Sampai pada saatnya...

Kadang... ada saatnya aku merasa kesepian

'Ha? maksudmu? Sepi...dalam hal?'

Apa ya... eeentah...

'Galau, kau? dengan tugas akhirmu?'

Dengan sebelum-sebelumnya, pun... dengan setelahnya pula

'Takut meninggalkan kampusmu?', si kesepian hanya menggeleng, 'atau... kesepian dalam hal asmara ya, kau?'

Kenapa harus asmara melulu?

'Iya sih...'
Si kesepian mulai menggerakkan kepalanya, kiri... kanan... perlahan dan air mata berkumpul.
'Ah... kau! ini tissue...'

Aku bawa tissue sendiri, air matanya pun mengalir, perlahan pula, Duh tidak lucu, ya... aku menangis di tempat bebek peking, sedikit gelak tawa kembali muncul di antara mereka.

'Kau tahu tidak, katanya Michael Jackson?'

Aku tidak kenal dengan Michael Jackson, tertawa kembali. Kemudian, teman si kesepian bersenandung kecil,
'you're not alone...'

dan si kesepian bercucuan air mata kembali.
Kamu mau menghiburku?, si teman mengangguk, Bayarkan makananku ini

'Ada pilihan lain?'

Traktir bebek ini?

'Lainnya...?'

Gratiskan ini makanan untukku, dan mereka tertawa kembali.

'Kau mau ke mana habis ini?'

Pulang...

'Angkot?'

Taksi.... aku malas jalan. Nanti aku menangis di taksi, seperti di film-film.

'Haa...Nanti supir taksinya bingung sama kau'.

Setelah mereka membayar makanan masing-masing,
Pulang sajalah kamu... aku menunggu taksi di sini

'Tidaklah... kutunggu kau sampai dapat itu taksi'

Sudahlah... tenang, aku tidak akan bunuh diri..., tawa kembali antara mereka.
___________________________________________________________________________

Tidak ada taksi satu pun... aku tunggu di seberang sajalah sudah... kamu, pergi saja ya...

'Tak apa, kau?'
dan si kesepian menggeleng tersenyum, menyeberang ke sisi lain jalan. Temannya masih menunggu di seberang sana. Si kesepian berjalan bermaksud agar tidak terjangkau penglihatan temannya agar pergi. Tapi ternyata... sebuah taksi melintas di sisi jalan yang tadi ia menunggu bersama si teman.

Sudahlah biar berlalu... kucari yang lain saja

Namun, terlihat si teman mencegat taksi tersebut, berbicara dengan si supir dan menunjuk ke arah seberang. Si supir melihat si kesepian. Si kesepian melihat si teman, mengatupkan kedua tangan, terima kasih. Si supir mengacungkan telunjuk ke arah si kesepian dan ia mengangguk. Taksi putar arah ke sisi lain jalan.
Malam, Pak...

"Malam, Dik... mau ke mana?", dan si kesepian menyebutkan tujuannya.
______________________________________________________________________________

Ia menikmati lampu-lampu jalan yang lengang. Lengang karena orang-orang pergi menjalankan ibadah sunah, warung-warung mulai sepi. Dan si kesepian pun meneteskan air matanya kembali.... seperti di film-film yang ia tonton. Entah karena perasaannya, entah karena kepulan asap rokok si supir taksi.

you're not alone, I'm here with you

5 Agustus 2011
pindahan notes fb #2

Comments