let's talk about SDJ

hei... lama ya gua tidak melakukan posting...
well, sedikit cerita ttg semester 5... what can i say about this 3rd year in my college? HECTIC
ya.. mulai dari laporan observasi dan praktikum yg selalu rutin ada tiap minggu beserta semua mata kuliah dan dosen yg menuntut ini itu... yah begitulah.. tugas mahasiswa itu belajar *heu'euh... katanya*

satu hari ketika atensi gw sudah lari kemana2 dari tugas, iseng2 gw ketik di search engine google: gita jenie *oke... memang satu kegiatan yg GJ bgt ya...
heuheu...
dan yg keluar memang ada nama gua di salah satu blog yang ternyata berisi suatu postingan yang berjudul In Memoriam, Prof. Said Djauharsjah Jenie, ScD.,Ir.
hmmm... lengkapnya, klik saja link ini:
http://atmoon.multiply.com/journal/item/223/In_Memoriam_Prof._Said_Djauharsjah_Jenie_ScD_Ir

ya, blog itu milik Mas (atau Pak, heheh..) Atmonadi...
beliau itu salah satu orang yang pernah menjadi mahasiswa bapak dan otomatis mengenal bapak sebagai seorang dosen...
membaca postingan blog itu, aku nangis... ya udah pasti lah ya...
terus terang... aku baru mengenal bapak sebagai selayaknya Said Djauharsjah Jenie dengan segala mimpi dan harapannya akan dunia penerbangan... pemikiran dan gaya ngajarnya... hmmm... it's so Said, yes the way he was...

sedangkan.. buat aku sebagai seorang anak, aku hanya ingin mengenal dan menuntut bapak ya sebagai seorang bapak yang menjalankan 'fungsi'nya sebagai ayah...

buat aku seorang Said Jenie itu bapak yang overprotected... terlalu sayang dan menganggap anak-anaknya seperti kristal *a little bit of lebay, tapi itulah nyatanya...
buatku, dia manja, dan aku kesal dengan sifatnya itu... walaupun justru sifat 'nyebelin' itu yang paling kukangeni sekarang...
dia adalah Bapak yang aku anggap orang yg nggak fleksibel, nyatanya dia orang yg masih bisa ngajak keluarganya untuk having fun, walaupun setiap pergi bareng ada aja nyebelinnya, ngeluh macet lah, ngeluh kelakuan supir angkotlah *yg disebutnya dengan lalat ijo- pedahal ijo tuh warna kesukaannya juga*, rewel kalo pesenan makan nggak datenglah, dan lain sebagainya, nggak akan abis soalnya...
heu...... tapi harus kuakui... he was the sweetest father that i ever had...
salah satu dari sekian banyak hal manis yg dilakukannya adalah ritual doa setiap aku dan mbak asih mau UTS atau UAS...
pasti... pagi2 dia akan telepon atau sms, biasanya kalau ke gw dia sms dulu
'yang... boleh bapak telepon untuk kasih doa?'
(seringnya) gw tidak membolehkan *iya.. gw kejam, tau...* heheheh
doanya pasti selalu diawali dengan pertanyaan
'hari ini ujian apa, cantik?'
(kita ambil contoh agama, ok?)
'oke.. bapak doain ya, yang...'
pasti bapakku itu akan mengawali doanya dengan bacaan alfatihah, trus.. dilanjutkan dengan doa berbahasa indonesia 'ya Allah.. hari ini anak hamba akan menjalani ujian agama, mudahkanlah ia ya, Allah... jauhkanlah ia dari rasa takut, rasa gugup dalam ujiannya... mampukan ia mengerjakan soal-soal ujiannya dan mendapat hasil akhir di atas rata2... selamatkan ia perjalanannya dari tempat kos2an sampai kampus dan pulangnya kembali... dan doa berlanjut pada rabbis rahli sadri wayashfirli amri wahlul uqdatam milisanni yafqahu qauli...*saya nggak tau namanya doa apa, heheheh* dan doa diakhiri dengan 'sun di kening ya sayang... hati-hati ya...'
ritual itu sangat mengangenkan... :D

ya... itulah Said Jenie sebatas sebagai seorang ayah...
terus terang, gw tidak pernah berusaha mengenal bapak sebagai dirinya pribadi sebagai seorang Said Djauharsjah Jenie, lepas dari perannya sebagai ayah, suami, dosen, dlsb... yg juga punya mimpi, keinginan, harapan, rasa takut, dll...

Waktu gw baca postingan blog Mas Atmon itu, dan artikel2 tentang dunia penerbangan, yah.. itulah sosok Said Jenie yang terluput dari perhatian gw....

pesan gw cuma satu... sebagai seorang anak kita boleh mempunyai tuntutan pada orang tua, karena toh pasti ada keinginan tertentu dari orang tua kepada anaknya, tapi jangan lupa.. mereka juga manusia, yang punya pengalaman, angan, prinsip dan segalanya...
Kenalilah mereka sebagaimana mereka sesungguhnya, dengan begitu gw rasa hubungan ortu-anak akan lebih hangat... :)
karena, gw pernah baca inbox di hp ibu ketika bapak masih ada. ketika itu, ibu dan kakak gw lagi nggak di rumah, alhasil hanya gw dan bapak yg notabene jarang ngobrol... tahu isi sms bapak apa?
Yang... ternyata kalau cuma berdua, Isma itu lucu ya... :)
see?

terimakasih untuk mas Atmonadi atas postingan itu, senang mendengar bapak saya memiliki arti khusus bagi orang lain, ya... begitulah seorang Said Djauharsjah Jenie :)


Comments